Bayar Aset PDAM TB Rp155 miliar, Tri Adhianto Buka Alternatif Dengan Hutang

Bagikan:
Penandatangan kesepakatan pemisahan kepemilikan dan pengelelolaan PDAM Tirta Bhagasasi

BEKASI SELATAN – Pemerintah Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi telah menyapakati pengakhiran terkait kepemilikan dan pengelolaan PDAM Tirta Bhagasasi.

Pasca kesepakatan tersebut, aset-aset PDAM Tirta Bhagasasi di wilayah Kota Bekasi akan diserahkan kepada Perumda Tirta Patriot. Pemkot Bekasi harus menyiapkan dana Rp155 milyar sebagai uang kompensasi untuk penyelesaian pemisahan aset PDAM Tirta Bhagasasi.

Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyatakan bahwa setelah penandatanganan, tiga kantor cabang telah diserahkan ke Kota Bekasi. Ia pun membantah bahwa pemisahan aset baru dimulai tahun 2024.

“Ko tahun 2024, gak yang itu udah selesai, 3 kantor cabang sudah diserahkan ke kita. Untuk 3 kantor cabang kita gratis, begitu kita MoU udah dapat kita, yang 30 ribu pelanggan sudah diserahkan dari Bhagasasi ke Tirta Patriot,” kata Plt Wali Kota Bekasi, usai memimpin apel istimewa dan coffe morning Perumda Tirta Patriot, Rabu (14/12/2022).

Terkait kompensasi sebesar Rp155 milyar yang harus dibayarkan Pemkot Bekasi kepada Pemkab Bekasi, Tri Adhianto mengaku masih melihat, karena baru akan dianggarkan pada tahun 2024.

Namun demikian, Politisi PDI Perjuangan ini akan membuat sejumlah pilihan. salah satu pilihan yang diambil itu bagaimana pembayaran uang kompensasi bila dimungkinkan menggunakan dana dari pihak ketiga. Hal itu ia lakukan agar tidak mengganggu APBD Kota Bekasi.

“Saya sedang lagi minta skenario kan kalau memungkinkan kenapa tidak kita lakukan terhadap pihak ketiga saja, sehingga tidak mengganggu eskalasi terkait keuangan daerah,” cetusnya.

“Karena B to B saya kira akan lebih mudah, tinggal kolaborasi saja apakah nanti mau pakai uangnya Patriot Syariah dan sebagainya,” ujarnya.

Meskipun begitu, skenario peminjaman hutang itu harus di kalkulasikan secara matang agar tidak menjadi beban perusahaan dan Pemkot Bekasi. Tri Adhianto mewanti-wanti agar Perumda Tirta Patriot agar bisa menghitung secara cermat bila skenario hutang diterapkan.

“Tetapi harus di itung betul, bahwa nanti jangan sampai kita hutang tapi gak bisa membayar bunga dan pokoknya. Tapi kalau kita bisa itung, bisa dihitung dari segi hasil pendapatan dan dari hasil evisiensi, nah itu saya kira disinilah kepiawaian seorang enterpreneurship pimpinan,” tandasnya.(RON)