Diskusi Publik, Peran Pers Untuk Kemajuan Dunia Olahraga di Kota Bekasi

Bagikan:

BEKASI KOTA – Forum Komunikasi Intelektual Muda (Forkim) menggelar acara Diskusi Publik bertema Peran Pers Sebagai Pengawal dan Penyeimbang Informasi dalam Menatap Masa Depan KONI Kota Bekasi 2023- 2027 yang digelar di Caffe Peneleh, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Senin (20/2/2023) malam.

“Dalam diskusi publik dengan tema Peran Pers Sebagai Pengawal dan Penyeimbang Informasi dalam Menatap Masa Depan KONI Kota Bekasi 2023- 2027 hadirnya media mampu memberikan dampak positif dalam kemajuan dan perkembangan Dunia Olahraga di Kota Bekasi,” kata Ketua Forum Komunikasi Intelektual Muda, Mulyadi.

Mulyadi menyampaikan pada era digitalisasi seperti sekarang ini yang marak dengan informasi media sosial, siapapun bisa menjadi ‘wartawan’, termasuk masyarakat. Akan tetapi tanpa disertai pengetahuan yang cukup informasi yang disampaikan dan tidak berpedoman pada kode etik. Hal itu ini yang menjadi perbedaan dengan wartawan profesional.

“Pada hakikatnya pers merupakan suatu Lembaga Kemasyarakatan. Pers tidak dapat dipisahkan keterlibatannya dalam perkembangan segala aspek kehidupan baik dalam bidang-bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya masyarakat di mana pers tumbuh dan berkembang,” ujarnya.

Pers yang sehat, sambung Mulyadi, akan menggunakan bahasa yang baik dan tidak menebar kebencian berharap pers bisa mengikuti perkembangan teknologi informasi, mengembangan kompetensi dan bisa menyampaikan informasi kepada masyarakat secara berimbang, adil, tidak bias.

“Informasi-informasi yang diterima masyarakat bisa mengedukasi dan berkontribusi kepada kondusifitas sedangkan masyarakat kita biasa begitu mendengar sedikit informasi langsung di upload di media sosial. Disinilah bantuan pers (wartawan) yang mempunyai jaringan, kompetensi, dan kode etik untuk menyeimbangkan atau menetralisir informasi yang disampaikan,” imbuhnya.

Mulyadi juga mengatakan bahwa Ketua Umum yang kelak terpilih harus bisa membawa KONI Kota Bekasi menjadi lebih baik nantinya senantiasa mampu menjadikan semangat baru untuk mendulang prestasi dan melanjutkan berbagai program kerja, sesuai Visi-Misi khususnya bagi kemajuan prestasi dunia olahraga di Kota Bekasi. Serta dapat dijadikan momentum untuk perbaikan, penyempurnaan dan revitalisasi keolahragaan yang kelak semakin mengangkat prestasi dan pembinaan olahraga di Kota Bekasi sehingga mampu membangun keunggulan dikancah Regional, Nasional bahkan International.

“Hal ini juga mengingat akan segera dilaksanakannya Porprov 2026 mendatang. KONI Kota Bekasi memiliki tugas bergotong royong yaitu mempersiapkan atlet untuk menghadapi Porprov 2026 dan ini merupakan ajang pembuktian bagi Pengurus KONI yang baru untuk melakukan terobosan baru, sehingga Kota Bekasi dapat meraih hasil yang terbaik menunjukkan prestasi dan kemajuan Olahraga Kota bekasi,” harap Mulyadi mengakhiri.

Ditempat yang sama, perwakilan Wartawan, Leny Kurniawati, mengatakan harus kita akui bahwa olahraga kurang mendapat sorotan media massa dibanding sektor lain seperti Politik dan Pemerintahan. Selain sedikit, berita olahraga didominasi seremoni semata, yaitu terkait pertandingan olahraga. Ada beberapa hal yang kerap luput disorot oleh media, salah satunya tentang pengeloaan Anggaran Olahraga.

“Padahal kita tahu bahwa pengelolaan Anggaran Olahraga berbentuk hibah yang sumbernya berasal dari APBN maupun APBD jumlahnya tidak sedikit dan perlu dikontrol alias diawasi penggunaanya. Sebab Anggaran olahraga merupakan area rawan korupsi. Korupsi anggaran olahraga, menjadi hal yang sering kita jumpai. Bahkan di level nasional, dua orang Mentri Olahraga Indonesia pernah tersangkut urusan hukum karena melakukan praktik korupsi,” ungkap Leny, Jurnalis RRI.

Leny menambahkan, berdasarkan data yang dihimpun oleh Indonesia Corruption Watch, sejak 2010 hingga 2019, paling tidak ada 78 kasus korupsi di sektor olahraga. Kerugian negara yang ditimbulkan mencapai Rp 865 miliar dan nilai suap sebesar Rp 37,6 miliar.

“Dari fakta itu, maka baik jurnalis maupun perusahaan pers khusunya Kota Bekasi ke depannya, perlu meningkatkan kontrol terhadap pengelolaan olahraga di Kota Bekasi yang digawangi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bekasi. Apalagi pada 22 Februari 2022 nanti, KONI Kota Bekasi akan punya Ketua baru dan Kepengurusan baru. Ketua dan kepengurusan baru KONI Kota Bekasi perlu dikontrol secara serius terutama dalam pengelolaan dan penggunaan anggaran,” imbuhnya.(*)